Analisis Kelayakan Proyek
Merupakan salah
satu tujuan dalam melakukan manajemen pembiayaan, memuat aspek finansial dan aliran uang pembiayaan teknis proyek yang akan dilaksanakan. Melalui analisis ini maka
dapat diketahui kelayakan proyek pembangunan baik secara ekonomi maupun
finansial.
A. Analisis Kelayakan Sosial Ekonomi (Social Economic Cost
Benefit)
Merupakan
perhitungan keuangan atas variabel yang lebih ditekankan kepada masalah
sosial kemasyarakatan, namun biaya yang ditimbulkan dari variabel-variabel tersebut masih dapat diperhitungkan
biayanya.
Total
Benefit = 688.696.892,40
Total Cost = 686.308.0000,00
NPV = B – C = 688.696.892,40-686.308.0000,00
= 2.388.826,40 à LAYAK
BCR
= B/C
= 688.696.892,40/686.308.0000,00
= 1,003 à LAYAK
Disimpulkan, proyek ini menguntungkan dan memberikan banyak dampak positif
sehingga layak untuk dilaksanakan. Dengan nilai BCR 1,003 pada
tingkat suku bunga 12%.
|
B. Analisis Kelayakan Finansial (Financial Cost dan Benefit)
Memberi
gambaran jaminan secara finansial mengenai kelayakan suatu proyek untuk
dikerjakan. Financial Cost menjelaskan
perincian dan total biaya, Financial Benefit menjelaskan
perincian dan total benefit yang akan
dihasilkan.
Total Benefit =
13.844.421.850,03
Total Cost = 6.308.486.286,70
NPV =
B-C = 13.844.421.850,03- 6.308.486.286,70
=
7.535.935.563,33
à LAYAK
BCR =
B/C = 13.844.421.850,03/6.308.486.286,70
=
2,19 à LAYAK
Disimpulkan,
proyek ini menguntungkan dan memberikan banyak dampak positif sehingga layak
untuk dilaksanakan. Dengan nilai BCR 2,19
pada tingkat suku bunga 6%
|
C.
Payback Period
![]()
Sumber : Analisis Kelompok 2B, 2013
Gambar Grafik Payback Period
|
Berdasarkan
grafik dapat disimpulkan bahwa analisis proyek ini dapat dilaksanakan dan sangat menguntungkan
karena mengalami payback period pada tahun ke 9, dengan kata lain 6 tahun
setelah proyek berjalan atau 1 tahun setelah beroperasi. Benefit yang
diperoleh pada tahun ke 9 sebesar Rp 1.628.662.500,00,- dan terus meningkat.
|