Konsep Pengelolaan Pembangunan
Konsep terpilih adalah BOT
karena kawasan perancangan wisata mangrove berbasis riset merupakan kawasan
wisata dengan konsep pembangunan baru.
Dalam pembangunan kawasan
wisata mangrove di Kelurahan Morodemak digunakan konsep BOT (Built-Operate-Transfer).
Konsep BOT (Built-Operate-Transfer) merupakan suatu konsep dimana sebuah proyek
dibangun dengan pembiayaan yang sepenuhnya ditanggung oleh pihak swasta/privat,
atau kombinasi antara pemerintah dan swasta. Dimana pihak pembiaya memiliki hak
untuk pengoperasian dan mengambil manfaat ekonomi dari proyek yang telah dibiayai
tersebut. Proyek pembangunan kawasan
wisata mangrove di Kelurahan Morodemak ini dibangun dengan pembiayaan yang
ditanggung oleh pemerintah dan pihak swasta/privat. Pemerintah yang berperan
dalam pembangunan kawasan ini adalah pemerintah daerah, sedangkan privat yang
dimaksud adalah kontraktor dan investor yang ikut menanamkan modal untuk
pembangunan kawasan wisata mangrove.
Sistem kemitraaan BOT
dipilih karena lahan yang menjadi lahan pembangunan baik hutan mangrove maupun
lahan untuk wisata dimiliki oleh pemerintah. Sementara privat berperan dalam
pengerjaan pembangunan. Selain itu dibutuhkan peran serta masyarakat setempat
dalam proses operasionalisasi kawasan wisata mangrove ini. Pembangunan kawasan
wisata dengan konsep BOT ini bertujuan untuk dapat memacu perkembangan kawasan
lebih luas khususnya Kelurahan Morodemak.
Konsep BOT memberikan
kewenangan sepenuhnya kepeda privat dalam pengerjaan pembangunan namun dalam
penentuan zona kawasan dilakukan oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan jenis
wisata yang ditawarkan adalah wisata konservasi sehingga perlu pengawasan yang
maksimal dari pemerintah seperti dalam penentuan zona kawasan. Pemerintah
sangat bertanggungjawab dalam perkembangan kawasan di sekitar kawasan wisata,
sehingga sustainable development (pembangunan yang berkelanjutan dapat
tercapai). Apabila seluruh proyek yaitu pembangunan, manajemen, dan maintenance
diserahkan kepada privat, dikhawatirkan pembangunan wisata akan dilakukan
secara maksimal mungkin dengan eksplorasi hutan mangrove secara besar-besaran.
·
Hubungan
Pemerintah dengan Privat
Hubungan
pemerintah dan privat terjadi dalam bentuk kemitraan BOT (Built-Operate-Transfer) dengan masa kerja selama 20 tahun. Hubungan
yang terjadi berupa kesepakatan dan kewajiban dari masing-masing stakeholder
dalam pelaksanaan proyek pembangunan. Pemerintah memberikan kewenangan kepada
privat dalam pengerjaan pembangunan. Sedangkan dalam manajemen dan maintenance dilakukan kerjasama antara
pemerintah dan privat. Pemerintah bekerjasama dengan privat mulai dari
pra-konstruksi, kosntruksi sampai pasca konstruksi.
Dalam
hal pembiayaan, pemerintah bekerjasama dengan privat sebagai investor. Dana dari
pemerintah berasal dari dana perimbangan penyertaan. Pemerintah bertanggung
jawab penuh dalam penyediaan aset lahan dan hutan mangrove. Sedangkan privat
yang terdiri dari kontraktor dan investor berinvestasi dalam penyediaan
infrastruktur.
·
Hubungan
Pemerintah dengan Masyarakat
Hubungan
pemerintah dan masyarakat meliputi sosialisasi mengenai aspirasi dari
masyarakat maupun kebijakan pemerintah. Selain itu pemerintah juga berperan
sebagai regulator dalam masyarakat. Pemerintah dan masyarakat bekerjasama dalam
operasional kawasan wisata mangrove serta membuka kesempatan kerja kepada
masyarakat sekitar kawasan wisata. Pemerintah memberikan kesempatan kerja
melalui aset yang dibangun oleh pemerintah dengan kerjasama privat. Pemerintah
menjadi katalitasor perkembangan perekonomian masyarakat khususnya Kelurahan
Morodemak, karena pengelolaan aset tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat khususnya Kelurahan Morodemak dan meningkatkan
pendapatan daerah.
·
Hubungan
Privat dengan Masyarakat
Hubungan
privat dan masyarakat melalui sosialisasi yang dilakukan privat kepada
masyarakat mengenai pelaksanaan proyek dan keuntungan yang didapatkan. Privat
juga berperan dalam penggalangan partisipasi masyarakat dalam proses
operasionalisasi kawasan,
misalnya membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar untuk dapat bekerja
dan memperoleh pendapatan dari kegiatan wisata mangrove. Selain sebagai pekerja
di wisata mengrove, masyarakat sekitar kawasan wisata juga dapat berperan dalam
aktivitas komersial di wisata mangrove seperti sebagai pedagang.